KOTAJOGJA.COM – Museum memorial Jenderal Besar Soeharto diresmikan bertepatan dengan hari lahir beliau 08 Juni di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Bantul, DIY. Di atas lahan seluas 3.620 meter persegi, museum ini didirikan untuk mengenang jasa dan pengabdian beliau semasa hidupnya untuk bangsa Indonesia. Di museum ini juga memajang berbagai prestasi yang diraih beliau semasa menjabat Presiden RI ke-2.

Museum memorial Jenderal Besar Soeharto ini dibangun dan diresmikan oleh Bapak H. Probosutedjo (adik dari Soeharto) dan Mbak Tutut (putri pertama Soeharto) terdiri dari beberapa bangunan utama seperti pendopo, ruang diorama dan masjid kecil di sebelah selatan persis ruang diorama ini.
Dalam kunjungannya di museum ini, redaksi kotajogja.com sempat melakukan wawancara singkat dengan Aryo Winoto keponakan dari Bp Soeharto. “Memorial ini dibangun menjadi tetenger dan sumber inspirasi bagi generasi muda, selain itu untuk mengenang jasa dan pengabdian beliau kepada bangsa negara Republik Indonesia.”

Memasuki museum ini kita akan disambut dengan patung besar Jenderal Besar HM. Soeharto karya seniman Edhi Sunarso bersebelahan dengan batu besar sebagai prasasti peresmian museum.  Setelah itu kita masuk dalam pendopo yang memajang multimedia perjuangan beliau serta buku elektronik yang bersebelahan dengan patuh setengah badan Soeharto.
Untuk melihat koleksi lengkap dari museum ini, pengunjung dapat memasuki ruang diorama yang dikemas dengan perpaduan tradisional dan modern. Memasuki ruangan ini, pengunjung akan disambut dengan instalasi roll film yang berisi dokumentasi visual gerak tentang perjuangan beliau, selain itu kita akan disugsuhi diorama perjuangan beliau ketika melakukan koordinasi dengan Pangsar Jenderal Sudirman ketika SO 1 Maret 1949. Di dalam diorama ini kita juga bisa melihat ketika beliau diundang oleh FAO di Roma tahun 1985 untuk mendapatkan penghargaan keberhasilan beliau dalam melakukan swasembada pangan.(aanardian)