Festival Layang-layang “The 7th Annual Nusantara International Kite Festival 2019”

0
373

Festival Layang-layang “The 7th Annual Nusantara International Kite Festival 2019”

Kegiatan Festival Layang-Layang Internasional VII “The 7th Annual Nusantara International Kite Festival 2019” tanggal 25 hingga 28 Juli 2019 akan diselenggarakan di Pantai Parangkusumo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang akan diikuti oleh 10 negara. Demikian disampaikan Ketua Talikama (Perkumpulan Pegiat Layang-Layang Nusantara) Ir.Rm.Herdjuno Sukotjoadi ketika beraudensi dengan Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X Rabu (29/05) di Gedung Pare Anom, Kepatihan Yogyakarta, yang diikuti jajaran pengurus Talikama lainnya.

Lebih lanjut, Ir.Rm.Herdjuno Sukotjoadi menjelaskan bahwa festival layang-layang yang akan diselenggaran yang ke-7 di Yogyakarta tersebut, akan diikuti  oleh 10 negara yaitu India, China, Taiwan, Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, Thailand, Kuwait, Inggris, dan Jepang. Menyinggung diselenggarakannya festival layang-layang di Pantai Parangkusumo Yogyakarta itu untuk lebih memperkenalkan obyek-obyek wisata di Yogyakarta khususnya Pantai Selatan Yogyakarta agar lebih dikenal di manca negara sehingga Yogyakarta akan menjadi mercusuar pariwisata dunia.

Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X menanggapi kegiatan yang akan diselenggarakannya Festival Layang-Layang Internasional ke VII  “The 7th Annual Nusantara International Kite Festival 2019″, sangat mendukung dan mengapresiasi gelaran festival ini dan mendapatkan banyak peserta. Namun yang jauh lebih penting dari pada itu, Sri Paduka menyampaikan, bagaimana kegiatan itu Talikama bisa mengedukasi masyarakat setempat, memberikan suguhan pelayanan pada pengunjung wisata dengan baik, ramah, aman dan pada masyarakat bukan semata-mata mendapatkan income dari retribusi. Mereka membeli souvenir hasil karya masyarakat setempat sekaligus mempromosikan hasil karyanya kepada pengunjung wisata tersebut.

Selain itu, Sri Paduka juga memberikan masukan kepada Talikama untuk tidak hanya menggelar festival layang-layang bagi kelompok dewasa dari sisi kepariwisataan saja, tapi juga menggelar festival layang-layang dari sisi seni budaya dan edukasi. Misalnya festival layang-layang bagi anak-anak karena karena selama ini festival layang-layang hanya diikuti dewasa dan remaja. Mendapatkan tantangan dari Wagub tersebut Ketua Umum Talikama menyatakan kesediaannya untuk menggelar festival layang-layang anak meskipun festival semacam ini perlu langkah yang khusus dan diselenggaran tidak harus di pantai. Kemungkinan acara tersebut akan diselenggarakan di Alun-alun Utara Yogyakarta untuk inisiasi lomba layang-layang pemula.